Monday 30 July 2012

Sekilas Tentang PHP dan MySQL


PHP

PHP pertama dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada awalnya dia menamakan script ini “Personal Home Page Tool” yang merupakan bahasa sederhana dari bahasa pemrograman C, di mana Personal Home Page Tool ini dapat berkomunikasi dengan database dan bersifat Open Source.
Pada awalnya Rasmus membuat bahasa pemrograman ini bertujuan untuk menyimpan data pengunjung yang melihat biodata pada Website-nya. PHP/FI merupakan cikal bakal PHP yang sekarang.
Pada pertengahan tahun 1997, programmer bahasa PHP semakin banyak, terlihat dari jumlah statistik domain yang menggunakan PHP hampir lebih dari 50.000 Website. Kemudian karena perkembangannya yang sangat pesat, Rasmus mengembangkan bahasa pemrograman ini dan pada bulan November tahun 1997 muncul PHP/FI versi 2.0 yang merupakan cikal bakal PHP 3.
PHP Versi 3 merupakan versi penyempurna dari bugs-bugs pada PHP/FI versi 1.0 dan PHP/FI versi 2.0. PHP Versi 3 ini dikembangkan oleh Andi Gutmans dan  Zeev Suraski pada tahun 1997 yang berhasil ditulis secara sempurna pada waktu itu. Fasilitas tambahan PHP Versi 3 dibandingkan versi sebelumnya, selain tambahan fungsi-fungsi baru, juga mendukung beberapa akses ke banyak database, pengelolaan protokol dan API. Dari versi 3 inilah singkatan PHP muncul, yaitu Hypertext Preprocessor dan pada tahun 1998 hampir 10% Website di dunia  menggunakan PHP sebagai web server-nya. Sekarang PHP disingkat menjadi PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.  PHP merupakan script yang dapat digunakan dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman Web yang dinamis. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru.

Pada musim dingin di tahun 1998, dibuat ulang bahasa pemrograman PHP ini untuk membuat ketangguhan bahasa pemrograman ini. Akhirnya pada pertengahan tahun 1999 diperkenalkan PHP versi 4.0 yang menggunakan script engine Zend untuk meningkatkan penampilan (performance) dan mempunyai dukungan yang sangat banyak terhadap ekstensi dan berbagai library beserta modul. PHP versi 4.0 ini juga mempunyai keunggulan dibandingkan versi-versi sebelumnya, di antaranya mendukung ke beberapa Webserver, fasilitas HTTP session, output buffer dan sistem keamanan. Pada perkembangannya, pada saat itu hampir 20% Webserver menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai interpreter-nya. Pada bulan Juli tahun 2005 muncul PHP versi 5.0 yang menggunakan Zend Engine 2.0 dengan penambahan beberapa fitur dan beberapa obyek baru. PHP Versi 5 ini sangat mendukung pemrograman berbasis Object Oriented Programming alias OOP.
PHP sendiri termasuk dalam server side scripting. Maksudnya PHP merupakan bahasa pemrograman yang berjalan pada sisi server atau server side. Yang dimaksud dengan server side adalah bahwa PHP hanya dibaca oleh sistem server pada suatu jariangan dan menampilkan hasilnya pada sisi Client. Dalam kasus ini, bahasa PHP sendiri tidak bisa dibaca melalui halaman Client, sehingga untuk perubahannya, seorang programmer harus masuk ke dalam server untuk mengubah sintaks PHP itu sendiri.


CodeIgniter
CodeIgniter (CI) merupakan salah satu framework PHP yang bersifat opensource.  untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.

Sebelum membahas lebih jauh tentang salah satu framework PHP ini, mungkin kalian ada yang masih bingung apa itu Framework, apa itu VMC (Model, View, Controller)?
Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang pemrograman, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal. CI ini dikembangkan oleh developer EllisLab, Inc. dan dapat diunduh secara gratis di alamat http://codeigniter.com/downloads/.
  
Beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) antara lain yaitu:

·       Bersifat opensource : Salah satu kelebihan yang paling jelas dari CI adalah framework ini dapat digunakan dan dikembangkan secara legal.
·       Performa sangat ringan : Class library pada CI hanya digunakan ketika diminta oleh user, sehingga hanya dipakai ketika diperlukan. Hal ini yang menyebabkan CI sangat ringan jika dijalankan.
·       Menggunakan model MVC : MVC adalah singkatan dari "Model View Controller", model ini memisahkan antara file logika program, database dan tampilan.
·       Class library yang lengkap : CI dikemas dalam kumpulan class library yang cukup lengkap yang dapat diandalkan untuk proses pembuatan website, seperti mengakses database, validasi form, penanganan session, pengiriman email, dsb.
·       Banyak komunitas : dengan banyaknya komunitas CI, memudahkan kita untuk sharing ilmu dan informasi tentang CI antara pengguna yang satu dengan pengguna yang lain.
·       Dokumentasi yang lengkap : CI mempunyai dokumentasi yang bagus dan lengkap untuk membantu pemula yang ingin belajar CI. Dokumentasi yang ada di website resmi CI dapat dilihat di halamanhttp://codeigniter.com/user_guide/.
·       Dsb.


Beberapa fitur yang disediakan CodeIgniter (CI), antara lain:
·       validasi form dan data
·       Kemanan dan XSS filter
·       Class untuk pengiriman email, attachment, HTML/Text email, dll.
·       Enkripsi data
·       Class upload file
·       Paging halaman
·       Library untuk memanipulasi gambar
·       Shopping chart
·       URL Friendly
·       Class untuk tanggal kalender
·       Dsb.
Sekarang masuk ke pengertian VMC (Model View Controller).
Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :
1.    View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.
2.    Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
3.    Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.
Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.
Beberapa website yang menggunakan CodeIgniter ini antara lain: TvOne.co.id, Kompas.com dan banyak lagi yang lainnya. Anda bisa membaca secara lengkap tentang CI ini dibeberapa alamat di bawah:

Codeigniter Indonesia: http://www.codeigniter-id.com
Video Tutorial Instalasi CI: http://codeigniter.com/tutorials/watch/intro
Video Tutorial Membuat Blog hanya 20 menit dengan CI:http://codeigniter.com/tutorials/watch/blog
Dan Banyak lagi yang lainnya


0 comments:

Post a Comment